Sabtu, 28 Desember 2013
Cerpen Kita
HORMAT PADA ORANG YANG LEBIH TUA
Sebuah kisah ada dua orang anak bersaudara, yang kakak bernama Aditiya dan yang adiknya bernama Andika. Mereka tinggal dengan ibunya yang janda. Ayahnya seorang nelayan sudah meninggal tiga tahun yang lalu ketika mencari ikan dilaut.
Mereka berdua merupakan anak yang pintar, rajin dan pantang menyerah. Mereka setiap hari membantu ibunya berjualan makanan setelah pulang sekolah dengan memakai sepeda. Tetapi mereka berdua mempunyai kebiasaan yang buruk yaitu suka mencemooh, meremehkan dan mencibir perkataan dan nasehat orang lain bahkan perkataan dan nasehat ibunya pun sering tidak didengarkan mereka. Terhadap orang yang lebih tua mereka mempunyai kebiasaan selalu mencibir jika di beri nasehat.
Hingga pada suatu hari Aditiya dan Andika pergi berjualan makanan . Mereka melaju sepedanya dengan kencang sehingga hamper menabrak seorang kakek. Dan kakek itu member nasehat:
“Jangan terlalu kencang membawa sepeda nak, nanti kamu jatuh.”kata kakek tua itu.
“Kami mau cepat, kek!” kata Andika
“Kakek sih..jalannya lambat.” Kata Aditiya
Orang yang sudah tua ya.. begini jalannya. Harusnya kalian yang lebih pelan menjalankan sepedanya. “ kakek itu berkata lembut.
(Andika dan Aditiya memajukan mulut dan mencibir)…”we…we..we”…
“Hei nak….kalian anak-anak yang tidak hormat kepada orang tua anak kurang ajar “ bentak kakaek itu.
“Kemari….biar saya beri pelajaran kalian.” Bentak kakek itu lagi.
Anditiya dan Andika terdiam.
:Jika kalian tidak sopan terhadap orang yang lebih tua, kalian akan mendapatkan balasan dari Tuhan, kalian akan mendapat celaka. Jika kalian mengasihi orang tuamu atau oaring yang lebih tua darimu maka Tuhan akan saying padamu.” Nasehat kakek itu.
Mendengar ucapan kakek sang kakak Aditiya pun sadar kalau selama ini ia salah. Dia pun meminta maaf pada si kakek. Tetapi adiknya Adika langsung pergi dan membuang muka. Tiba-tiba ada sebuah motor yang melaju dengan kencang dan menabrak andika. Andika pun terjatuh yang menyebabkan kaki dan giginya patah tiga sehingga mulut Andika menjadi monyong dan bengkak. Andika pum menyesali semua perbuatannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar