Sabtu, 28 Desember 2013
Makalah Ilmu Pendidikan Islam
MAKALAH
PENDEKATAN, ORIENTASI, DAN MODEL PENDIDIKAN ISLAM
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK ENAM (6):
NOVITA RISMANIAR
NOVI YANI M. UZER
SUHARDI
PRODI/SMT/LOKAL : PAI/III/F
DOSEN PENGAMPU : HJ. FATMAWATIE, S.Ag, M.Pdi
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
TA.2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.PENDAHULUAN
Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, sejak itulah timbul gagasan untuk melakukan pengelihatan pelestarian dan pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Pada kehidupan masyarakat yang semakin berbudaya dengan tuntutan hidup yang makin tinggi, pendidikan ditunjukkan bukan hanya pada pembinaan keterampilan, melainkan kepada pengembangan kemampuan-kemampuan teoritis dan praktis berdasarkan konsep-konsep.
Untuk mengarahkan proses yang konsisten sesuai cita-cita pendidikan islam, fungsi ilmu pendidikan islam teoritis adalah sebagai petunjuk jalan bagi proses operasionalisasinya, proses inilah yang akan menjadi umpan balik (feedback) dalam mengoreksi berbagai teori yang disusun ilmu pendidikan islam .
Pendidikan islam berusaha merealisasikan misi agama islam dalam tiap pribadi manusia, yaitu menjadikan manusia sejahtera dan bahagia dalam cita islam. Untuk mewujudkan semua hal tersebut diperlukan usaha dalam pendidikan yang mengarah pada sasaran yang tepat.
Dalam menganalisis sasaran pendidikan islam secara ilmiah, diperlukan system pendekatan, porientasi dan model yang sejalan dengan karakteristik sasaran yang hendak dideskripsikan dan dijelaskan.
Ketiga hal tersebut akan menjadi motifasi bagi manusia agar tercapainya sasaran pendidikan sesuai dengan yang diinginkan dan menjadi umpan balik bagi pendidikan sehingga keberadaan pendidikan akan menjadi semakin penting. Bahkan pendidikan merupakan kunci utama kemajuan hidup umat manusia dalam segala aspek.
B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.Apakah yang dimaksud dengan pendekatan pendidikan islam?
2.Apakah macam-macam pendekatan pendidikan islam ?
3.Apakah yang dimaksud dengan orientasi pendidikan islam ?
4.Apakah yang dimaksud dengan model pendidikan islam ?
5.Apa sajakah model yang digunakan dalam system pendidikan ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.Untuk mengetahui dan memahami tentang pendekatakan pendidikan islam
2.Untuk mengetahui dan memahami macam-macam pendekatan pendidikan islam
3.Untuk mengetahui dan memahami tentang orientasi pendidikan islam
4.Untuk mengetahui dan memahami tentang model pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENDEKATAN PENDIDIKAN ISLAM
Kata “pendekatan” yang dalm bahasa inggrisnya adalah approach mempunyai arti sebuah jalan untuk melakukan sesuatu. Pendekatan adalah suatu proses untuk mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan, menyeleksi masalah, menemukan persyaratan-persyaratan untuk memecahkan masalah yang ada,mendapatkan metode-metode dan alat-alat serta memimplementasikan untuk kemudian dievaluasi. Pengertian pendekatan berdasarkan pendapat para ahli diantranya :
• Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Pendekatan adalah usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.
• Lawson, Pendekatan adalah cara atau strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang keefektifitasan dan keefisienan dalam proses pembelajaran materi.
Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu pengetahuan yang berlangsung sepanjang hayat. Adapun ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia tanpa batas, artinya bahwa Allah SWT itu menghendaki hamba-Nya agar respon terhadap gejala (fenomena) jagat raya ini.
Macam-macam pendekatan pendidikan islam adalah:
1.Pendekatan Sistem (system approach)
Yang tekanannya diutamakan pada dorongan-dorongan yang bersifat persuasif dan motivatif, yaitu suatu dorongan yang mampu menggerakan daya kognitif (mencipta hal-hal baru), konatif (daya untuk berkemauan keras), dan afektif (kemampuan yangmenggerakkan daya emosional). Ketiga daya psikis tersebutdikembangkan dalam ruang lingkup penghayatan dan pengamalan ajaran agama di mana faktor-faktor pembentukan kepribadian yang berproses melalui individualisasi dan sosialisasi bagi hidup dan kehidupannya menjadi titik sentral perkembangannya.
2.Pendekatan Sosial-Kultur
Yang ditekankan pada usaha pengembangan sikap pribadi dan sosial sesuai dengan tuntutan masyarakat, yang berorientasi kepada kebutuhan hidup yang semakin maju dalam berbudaya dan berperadaban. Hal ini banyak menyentuh permasalahan-permasalahan inovasi ke arah sikap hidup yang Alloplastis (bersifat membentuk lingkungan sesuai dengan ide kebudayaan modern yang dimilikinya), bukannya bersifat auto plastis (hanya sekedar menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada).
3.Pendekatan Keagamaan (religi)
Yakni suatu pendekatan yang membawa keyakinan (aqidah) dan keimanan dalam pribadi anak didik yang cenderung ke arah komprehensif intensif dan ekstensif (mendalam danmeluas). Pandangan yang demikian, terpancar dari sikap bahwa segala,ilmu pengetahuan itu pada hakikatnya adalah mengandung nilai-nilai ke-Tuhanan. Sikap yang demikian harus di internalisasikan (dibentuk dalam pribadi) dan dieksternalisasikan (dibentuk dalam kehidupan di luar diri pribadinya.
Pendekatan ini memandang bahwa ajaran islam yang bersumberkan kitab suci Al quran dan sunnah Nabi menjadi sumber inspirasi dan motivasi pedidikan islam. Manusia dengan petunjuk Allah melalui kitab suci-Nya yang diturunkan kepada Rosul-Nya dapat mengubah jiwa manusia dari syirik (paganisme) , kesesatan dan kegelapan menuju kearah hidup bahagia yang penuh dengan optimism dan dinamika hidup sepnjang hayat. Sikap dan prilaku pendidik berpusat pada kelemahlembutan dan kasih sayang. Dari sikap inilah akan timbul rasa dekat dengan anak didik kepada pendidik. Apalagi disertai rasa simpatik pendidik yang memanifestasikannya dengan memberi kemudahan dan menggembirakan hati mereka bukan mempersulit atau menakut-nakuti sehingga menimbulkan antipatik.
Berdasarkan pendekatan keagamaan,tujuan pendidikan islam adalah pengabdian dan penyerahan diri secara total kepada Allah SWT, sebagaimana firman Allah berikut ini :
Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzaariyat: 56)
Artinya : “Katakanlah, sesungguhnya salatku dan ibadahku dan hidup matiku hanyalah bagi Allah Pendidik sekalian alam “. (QS. Al An’aam: 162)
4.Pendekatan Filosofis
Yaitu pendekatan yang berdasarkan tinjauan atau pandangan falsafah. Pendekatan demikian cenderung kepada usaha mencapai kebenaran dengan memakai akal atau rasio. Pendekatan filosofi sering dipergunakan sekaligus dengan pola berpikir yang rasional dan membandingkan dengan pendapat-pendapat para ahli filsafat dari berbagai kurun zaman tertentu beserta aliran filsafatnya.
Berdasarkan pendekatan filosofis, ilmu pendidikan islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasari oleh nilai-nilai ajaran islam yang bersumber pada kitab suci Al quran dan sunnah Nabi Muhammmad saw.
5.Pendekatan Pendekatan Pedagogis dan Psikologis
Pendekatan ini menuntut kita untuk berpandangan bahwa peserta didik adalah makhluk Tuhan yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan rohaniah dan jasmaniah yang memerlukan bimbingan dan pengarahan melalui proses kependidikan.
Membimbing dan mengarahkan perkembangan jiwa dan pertumbuhan jasmaniah dalam pengertian bahwa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pengertian psikologis. Karena pekerjaan mendidik atau mengajar manusia didasarkan atas tahap-tahap perkembangan atau pertumbuhan psikologis dimana psikologis telah banyak melakukan studi secara khusus dari aspek-aspek kemampuan belajar manusia.
6.Pendekatan Historis
Yang ditekankan pada usaha pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai keagamaan melalui proses kesejarahan. Dalam hubungan ini penyajian serta faktor waktu secara kronologis menjadi titik tolak yang dipertimbangkan dan demikian pula faktor keteladanan merupakan proses identifikasi dalam rangka mendorong penghayatan dan pengamalan agama.
Analisis yang berdasarkan pendekatan historis membatasi studi pada ruang lingku pemikiran tentang proses dan nilai-nilai perkembangan sasaran analisis dari sudud pandang sejarah. Adapun sasaran analis tersebut adalah : Pendidik, anak didik, alat-alat pendidikan, lingkungan sekitar, dan cita-cita atau tujuan.
7.Pendekatan Komparatif
Yaitu pendekatan yang dilakukan dengan membandingkan suatu gejala sosial keagamaan dengan hukum agama yang ditetapkan selaras dengan siatuasi dan zamannya. Pendekatan komparatif ini sering diwujudkan dalam bentuk komparatif studi, baik di bidang hukum agama maupun juga antara hukum agama itu sendiri dengan hukum lain yang berjalan, seperti hukum adat, hukum pidana/perdata, dan lain-lain .
B.ORIENTASI PENDIDIKAN ISLAM
Orientasi adalah suatu penetapan atau perasan tentang posisi seseorang dalam kaitannya dengan lingkungan atau dengan orang tertentu atau sesuatu yang khusus atau lapangan pengetahuan .
Ada pun orientasi pendidikan islam itu sendiri bahwa islam lebih mementingkan hidup masa depan yang bernilai duniawi-ukhrawi. Sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut ini:
Artinya: hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri manusia memperhatikan hal-hal yang diperbuatnya untuk hari esok akhirat) bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-Hasyr: 18).
Ayat di atas memberikan indikasi kepada kita bahwa pendidikan islam itu adalah adanya keseimbangan antara ilmu dunia dan akhirat. Sehingga ketika seseorang melakukan perbuatan yang dilarang maka ia mempertimbangkannya kembali. Sebab jika melakukan perbuatan itu, berarti ia telah merusak kehidupan masa depannya.
Ada tiga sumber poko k orientasi pendidikan islam, antara lain:
1. Orientasi pengembangan kepada Allah Yanga Maha Mengetahui, yang menjadi sumbernya segala sumber ilmu pengetahuan.
2. Orientasi pengembangan ke arah kehidupan sosial manusia, di mana hubungan antar manusia semakin kompleks dan luas ruang lingkupnya akibat pengaruh kemajuan ilmu dan teknologi modern yang maju pesat.
3. Orientasi pengembangan ke arah alam sekitar yang diciptakan Allh untuk kepentingan hidup umat manusia, mengandung macam kekayaan alam yang harus digali, dikelola dan dimanfaatkan oleh manusia bagi kesejahteraan hidupnya di dunia untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat.
C.MODEL-MODEL PENDIDIKAN ISLAM
Model-model adalah penerimaan secara abstrak dari fenomena. berbagai model dalam berpikir ini memberikan ruang yang cukup luas bagi pendidikan islam. Bahwa dalam islam itu sendiri telah memberikan kebebasan dalam berkarya, namun dari situ ada batasan-batasan yang haraus diperhatikan, seperti tidak melanggar ketentuan syara’ .
Dengan hal ini sistem model pendidikan islam adalah sebagaimana nasihat sahabat Nabi, Ali Bin Abi Thalib ra:
Artinya: “ ajarilah anak-anakmu (dengan pengetahuan) yang bukan seperti kamu pelajari, karena mereka diciptakan untuk generasi zaman yang berbeda dengan zamanmu”
Jadi nasihat tersebut memberikan pengertian kepada kita, ketika kita mengajar seorang anak mereka didik untuk menghadapi kehidupan yang akan datang, artinya model dalam pengajaran / mendidik itu penting sebab bisa memberikan efek anak didiknya ketika ia mempersiapkan masa depannya yang lebih baik.
Model-model pendidikan yang terbukti tidak memuaskan tuntutan umat terlihat pada praksiasinya sebagai berikut:
• Model pendidikan islam yang berorientasi kepada pola pikir bahwa nilai-nilai lama yang konservaif dan asketis harus dilestarikan dalam sosok pribadi muslim yang resistan terhadap zaman.
• Jika pendidikan islam berorientasi pada pola pikir bahwa nilai-nilai islami yang mengandung potensi mengubah nasib masa lampau kemasa kini yang dijadikan inti kurikulum pendidikan islam menjadi bercorak perenialistik, dimana nilai yang tahan lama saja yang dimasukkan ke diri anak sedangkan nilai-nilai yang potensial dan pembaharuan ditinggalkan.
• Pendidikan islam lebih berorientasi pada personalisasi kebutuhan pendidikan dalam segala aspeknya. Sehinga bersifat individualistik dan kurang mengacu kepada kebutuhan sosiokultural.
• Pendidikan islam berorientasi pada perkembangan masyarakat berdasarkan proses dialogis maka mekanisme dalam perkembangan menjadi gersang dari niliai-nilai ilahi.
Dengan memperhatikan potensi psikologis dan pedagogis, model pendidikan islam seharusnya berorientasi kepada pandangan falsafah sebagai berikut:
1. Aspek filosofis: memandang peserta didik adalah hamba tuhan yang diberikan kemampuan fitrah, dinamis, social-religius dan psiko-fisik yang cenderung kepada penyerahan diri secara total kepada Maha pencipta.
2. Aspek epistimologi: potensi berilmu pengetahuan yang berpijak pada iman dan berilmu pengetahuan untuk menegakkan iman yang bertauhid menjadi shibgha (pola dasar) manusia muslim sejati berderjat mulia.
3. Aspek pedagogis: manusia adalah makhul belajarsejak dari ayunan sampai liang lahat yang proses perkembangannya didasari nilai-nilaiislami yang dialogis terhadap tuntutan Tuhan dan tuntutan perubahan sosial, lebih cenderung kepada pola hidup yang harmonis antara kepentingan duniawi dan akhirat serta kemampuan belajarnya disemangati sebagai misi khalifah di muka bumi.
Secara kuikuler model-model tersebut didesain menjadi:
a. Materi: lebih difokuskan pada permasalahan sosiokultural masa kini untuk diproyeksikan ke masa depan dengan kemampuan anak didik mengungkapkan tujuan dan nilai-nilai yang inheren dengan tuntutan Tuhan.
b. Pendidik: bertanggung jawab terhadap penciptaan situasi komunitas yang dialogis interdependen dan terpercaya.
c. Anak didk dalam prosesbelajar mengajar melakukan hubungan dialogis dengan yang lain danorang dewasa serta alam sekitar.
Corak belajar demikian bersifat inovaif bukan belajar melestarikan apa yang ada, konservatif dan pasif serta dogmatis .
Beberapa model yang dipakai dalam sisyem pendidikan:
1.Model Sistem Intruksional : cara berfikir yang didasarkan atas pendekatan baru tentang system belajar dan mengajar atau pengaturan organisasi tentang proses belajar yang lebih mementingkan peralatan perangkat keras.
2.Model Penyelenggaraan Pendidikan menurut Sistem Manajemen Program : proses kependidikan harus direncanakan sesuai dengan sasaran atau tujuan-tujuan yang hendak dicapai secara tepat dengan mengidentifikasi masalah, menetapkan persyaratan, memilih strategi, melaksanakan strategi, melakukan evaluasi, dan mengadakan revisi.
3.Model Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI) : Sistem intruksional yang berorientasi kepada tujuan pendidikan dan pengajaran melalui tahapan merumuskan tujuan, menetapkan sarana evaluasi, menentukan kegiatan dan bahan ajar, dan menetapkan rencana kegiatan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pendekatan adalah suatu proses untuk mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan, menyeleksi masalah, menemukan persyaratan-persyaratan untuk memecahkan masalah yang ada,mendapatkan metode-metode dan alat-alat serta memimplementasikan untuk kemudian dievaluasi. Macam-macam pendekatan pendidikan islam adalah: pendekatan system, pendekatan social cultural, pendekatan keagamaan, pendekatan filosofis, pendekatan pedagogis dan psikologis, pendekatan historis, dan pendekatan komparatif.
Orientasi adalah suatu penetapan atau perasan tentang posisi seseorang dalam kaitannya dengan lingkungan atau dengan orang tertentu atau sesuatu yang khusus atau lapangan pengetahuan.
Model-model adalah penerimaan secara abstrak dari fenomena. berbagai model dalam berpikir ini memberikan ruang yang cukup luas bagi pendidikan islam. Bahwa dalam islam itu sendiri telah memberikan kebebasan dalam berkarya, namun dari situ ada batasan-batasan yang haraus diperhatikan, seperti tidak melanggar ketentuan syara. Beberapa model yang digunakan dalam system pendidikan : model intruksional, model penyelenggaraan pendidikan menurut system menejemen program dan model proseduk pengembangan system intruksional (PPSI).
B.SARAN
Kami sadar makalah ini masih terdapat banyak kesalahan untuk itu bagi teman-teman yang ingin menambah pengetahuannya lebih lenggap mengenai pendekatan, orientasi dan model pindidikan islam dapat mencari referensi di perpustakan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,M. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara
Hidayahtullah, Syarif. TT. Pendidikan Islam dalam Arus Dinamika Masyarakat
Jakarta : Golden Terayon.
Uhbiyati, Nur. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung : CV Pustaka Setia.
WWW. Geogle. Com. (29/10/2013 pkl.20.00 wib)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar